Bentuk Latihan Menggunakan Hudles

 

Latihan sangat penting dilakukan dalam membantu peningkatan kemampuan melakukan aktifitas olahraga. Untuk mencapai prestasi tinggi tidak ada jalan lain yaitu dengan latihan. Latihan adalah suatu proses sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaannya.

Sistematis harus dilakukan secara bertahap contohnya dari ringan ke berat, dari mudah ke sukar, dari sederhana ke kompleks. Berulang-ulang, harus dilakukan terus menerus atau berkesinambungan sehingga tujuan latihan dapat tercapai. Menambah beban latihannya, setiap beban yang dilatihkan sudah teratasi maka beban latihan tersebut harus atau sudah saatnya untuk ditingkatkan.

Sebetulnya bentuk-bentuk latihan plyometrics itu sendiri sangatlah banyak, tetapi penulis pada kesempatan kali ini membatasi bentuk latihan yang akan dibahas yaitu hanya beberapa bentuk saja. Hal ini penulis lakukan dengan tujuan supaya penelitian yang dilakukan lebih terarah. Terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka latihan plyometrics yang dipakai pada kali ini adalah latihan plyometricsmenggunakan peralatan yaitu hurdles.

Ada beberapa bentuk latihan yang dapat dilakukan dengan menggunakan hurdles, seperti gerakan hops atau meloncat-loncat. Hops ini dapat dilakukan dengan berbagai arah (ke depan, samping, dan belakang). Menurut Radcliffe (1999, hlm. 45) bentuk latihan dengan gerakan hopsdapat dilihat pada tabel 2.2

Bentuk Latihan Hops

Radcliffe (1999, hlm. 45)

Legs and hips

Continuum Scaling

Low

Moderate

High

Shock

Hops

Dbl. Leg Hop Progression

Angle Hop

Single-Leg Lateral Hop

 

Dbl. Leg Speed Hop

Single-Leg Butt Kick

Decline Hop

 

Incremental Vertical Hop

Single- Leg Progression Hop

Single-Leg Speed Hop

 

Side Hop

 

Single-Leg Diagonal Hop

 

Side Hop-Sprint

 

 

 


           
Penulis mengambil enam bentuk latihan hopsyang dapat menggunakan hurdles. Bentuk latihan tersebut antara lain: Double-leg hop progression, side hop, side hop-sprint, single-leg progression hop, single-leg lateral hop, dan single-leg diagonal hop.

1. Double-Leg Hop Progression

Posisi awal dan rangkaian gerak:
  • Posisi berdiri dengan lutut agak bengkok dan lengan di samping. Berdiri tepat di depan hurdles.
  • Lakukan dengan lompatan yang cepat, bersiap untuk melompat serta pinggul dan tungkai dalam ekstensi penuh/ lurus.
  • Lipat dan naikan lutut melewati hurdles lalu mendarat dengan kontak kaki penuh dan gaya pegas pada lutut dan pinggul.
  • Ulangi dari awal posisi tubuh, stance, dan rangkaian gerak tadi untuk melewati hurdle berikutnya hingga semua hurdles terlewati.
      2. Side Hop
       

    Posisi awal dan rangkaian gerak:

  • 1.    Posisi berdiri menyamping dari hurdles, lutut agak bengkok dan lengan di samping.
  •      Lakukan dengan lompatan yang cepat, bersiap untuk meloncat ke samping (misalnya ke kanan).
  •     Saat meloncat melewati hurdle lipat dan naikan lutut lalu mendarat dengan kontak kaki penuh (full-foot contact) dan gaya pegas pada lutut dan pinggul.
  •    Ulangi rangkaian gerak tadi untuk melewati hurdle berikutnya hingga semua hurdlesterlewati setelah selesai meloncat ke kanan maka dilanjutkan meloncat ke kiri.
    3. Side Hop-Sprint
    

    Posisi awal dan tugas gerak:

  • 1.      Posisi awal sama dengan posisi ketika side hop, berdiri di salah satu samping hurdle.
  •       Bersiap untuk meloncat ke samping (misalnya ke kiri), dilakukan dengan cepat.
  •       Saat meloncat lipat lutut dan naikkan lutut lalu mendarat. 
  •       Setelah mendarat segera meloncat ke samping (ke kanan) lalu mendarat
    4. Single-Leg Hop
    

    Posisi awal dan tugas gerak:

  •        Posisi awal lutut yang digunakan untuk meloncat sedikit ditekuk dan lengan berada di samping tubuh.
  •    Jaga keimbangan pada satu kaki sambil tungkai yang lainnya ditekuk, kaki diangkat, lutut diangkat di depan tubuh dan tumit diangkat mendekati pinggul.
  •      Gunakan ayunan untuk meloncat, lalu mendarat.
  •      Tugas geraknya sama dengan double-leg hop.
    5. Single-Leg Diagonal Hop
    

    Posisi awal dan tugas gerak:

  •          Memulai dengan posisi yang sama dengan single-leg hop.
  •       Bersiap meloncat menyilang ke depan atau diagonal ke kanan dan ke kiri.
  •            Gerakan saat meloncat atau melayang sama dengan single-leg hop lalu mendarat. 
  •       Setelah selesai, lakukan dengan tungkai yang lain.
    6. Single-Leg Lateral Hop
    

    Posisi awal dan tugas gerak:
  •     Posisi awal sama dengan single-leg hop dengan di samping hurdle.
  •     Bersiap melakukan loncatan ke samping dengan menggunakan salah satu kaki.
  •     Saat fase melayang lutut ditekuk dan naik lalu mendarat, lakukan sampai semua hurdlesterlewati.
  •     Ulangi gerakan tadi dengan menggunakan kaki yang lainnya.
      Bentuk-bentuk latihan di atas dapat divariasikan sehingga latihan menjadi bervariasi dan tidak membosankan. Dalam hal ini dibutuhkan kreatifitas dari seorang pelatih.

    Daftar Pustaka
    Radcliffe, James C., dan Farentinos, Robert C. 1999. High-Powered Plyometrics. Human Kinetics, United States of America.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama